Minggu, 27 April 2014

MENJADI ORANG BAIK ATAU SUKSES?

Semalam menjelang tidur, saya berdiskusi sangat serius dan, yang menurut saya, adalah diskusi yang paling berkualitas yang pernah kami lakukan dengan anak kami Stephane Jesse Saragih ( 8) tahun. Ia biasa dipanggil Abang Tipen.
Inilah diskusi kami yang paling mengesankan sepanjang ia dihadiahkan Tuhan sebagai anggota keluarga kami. Sebelumnya diskusi kami hanya sebatas tanya jawab biasa saja dan selalu kujawab sekenanya untuk memenuhi rasa ingin taunya yang masih kelas 3 SD.

Stephane : Pa baca buku apa?
Saya : Baca buku tentang Mahatma Gandhi nak
Stepane : Buku apa itu? Kenapa papa suka baca buku terus sampe gak tidur-tidur? Apa gunanya baca buku?
Saya: Mahatma Gandi itu, seorang kakek yang sangat baik dan penyayang dari India. Membaca buku itu sangat bagus nak, supaya kita menjadi orang baik nak.
Stephane : Supaya jadi orang baik? Emang buku bisa membuat kita jadi baik?
Saya : Iya nak, banyak pelajaran baik yang kita bisa dapat dari buku. Kita bisa mengetahui dan belajar dari orang-orang baik dan sukses yang diceritakan dalam buku. Seperti buku Mahatma Gandi ini. Ini buku yang bagus sekali. Dengan membaca buku, fikiiran kita jadi tentram, kita tau mana yang baik dan mana yang tidak baik. Nanti kalo Tipen sudah SMA, apa yang papa maksud abang akan lebih mengerti.
Stephane : Membaca buku bisa membuat kita sukses juga ya pa?
Saya : Belum tentu nak. Tujuan utama kita adalah menjadi orang baik, bukan menjadi sukses. Banyak orang sukses, tetapi belum tentu baik. Tetapi orang yang baik, biasanya dihadiahi Tuhan kesuksesan. Abang Tipen mana lebih suka? Punya papah yang sukses tapi jahat, atau punya papa yang baik?
Stephane : Papa yang baiklah
Saya : Nah..,itulah nak ku, di negara kita ini banyak orang sukses, tapi tidak baik. Makanya papa berharap abang Tipen rajin-rajin baca buku. Agar nanti abang kalo sudah besar menjadi orang yang baik dan juga sukses. Semua buku bapak yang ada sekarang ini, menceritakan kebaikan. Jika kelak abang sudah SMP atau SMA, ini semua menjadi milik abang dan boleh baca mana-mana aja yang abang suka.
Stephene : Kalo begitu Tipen rajin-rajin baca buku ah.., biar jadi orang baik. Tapi kapan beli bukunya pah? Kan semalam papa janji beli buku Tipen di Lotus? Lupa lagi-lupa lagi papa ini
Saya : Iya nak, besok kita beli. Sekarang waktunya abang tidur yah... ( lalu kucium keningnya).
Saya pun merenungkan diskusi kami berdua itu, saya renungkan kembali kata-kata yang saya ucapkan. Ternyata benar hati nuraniku mengatakan : SAYA LEBIH MENGHARAPKAN ANAK SAYA KELAK SETELAH DEWASA MENJADI ORANG BAIK daripada ORANG SUKSES TETAPI JAHAT.
Saya akhirnya juga menemukan, banyak orang sukses memegang jabatan tertentu, posisi tertentu, tetapi tidak baik. Sukses dan baik adalah dua hal yang berbeda. Baik tidak berarti diukur dengan kesuksesan dalam pengertian memiliki jabatan, posisi, uang dan harta yang melimpah sebagaimana dikejar orang kebanyakan dewasa ini.
Bagi saya, lebih baik menjadi orang baik dan berdampak baik ketimbang sukses tetapi berdampak buruk bagi orang lain dan lingkungan.
Anda pilih yang mana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar